Senin, 04 Januari 2010

Israf, sebab dan ilajnya

Allah SWT berfirman dalam surah al Isra' ayat 27 "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudaranya Syaitan dan Syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya" Allha SWT juga berfirmana dalam surah al A'raaf ayat 31 "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan" Israf adalah merupakan salah satu penyakit hati yang bisa melanda siapa saja dia tidak pernah membedakan antara orang kaya atau orang miskin, tua atau muda, pelajar atau pegawai, tetapi penyakit ini kebanyakan menimpa orang-orang kaya sebab orang-orang kaya sangat berpeluang untuk melakukan hal-hal yang ia inginkan tampa berpikir panjang terlebih dahulu. Sebenarnya apa sih penyakit Israf itu? Israf secara harfiyahnya adalah boros atau melebihi batas kebiasaan, atau bisa juga diartikan dengan melakukan segala sesuatu yang duiluar kemampuan. Israf ini bisa saja dalam hal makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan serta gaya hidup lainnya. Penyakit ini sangat besar pengaruh negatif nya bagi jiwa seeorang lebih-lebih jiwa seorang mu'min, yang seyogyanya mencontoh dari kehidupan Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, salafussoleh serta para ulama. Diantara pengaruh Israf yang sangat berbahaya adalah bisa dibenci oleh Allah SWT, bisa menjadi teman Syaitan sesuai dengan dua firman Allah SWT diatas, bisa jatuh keperbuatan haram, bisa mematikan pikiran, bisa menimbulkan berbagai penyakit di badan, kurang peduli pada sesama dan lain sebagainya. Tetapi kenapa seseorang itu bisa dihinggapi penyakit Israf atau dengan kata lain apa yang dapat menyebabkan seseorang ditimpa penyakit Israf? Diantara sebab-sebab penyakit Israf adalah Hidup ditengah-tengah keluarga yang suka bermewah-mewah Keluarga merupakan sekolah pertama yang kita kenal, dan sekolah itu sangat perpengaruh besar untuk mencetak jiwa kita. Pengaruh teman dan pergaulan sehari-hari Terkadang kebanyakan manusia sering kali mencontoh akhlak teman-teman sepergaulannya, apalagi teman itu orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Memperturutkan hawa nafsu Manusia yang tak dapat menguasai hawa nafsunya sering kali terjerumus kedalam hal-hal yang kurang terpuji. Pengaruh anak dan istri/suami Anak dan isrti/suami merupakan cobaan yang Allah SWT berikan kepada kita, sebab terkadang kita ingin hidup sederhana, namun karena sifat dasar dari seorang istri/suami yang pemboros maka sering kali kita terikut dengan sifat itu oleh karena hanya ingin menyenangkan hati si istri atau takut kepada suami (jika suami yang punya sifat Israf). Kaya mendadak Seseorang yang dahulunya hidup sengsara dan serba kekurangan, namun tiba-tiba Allah SWT menganugrahkan kepadanya rizki yang banyak, kehidupan yang melimpah, sering kali akan lupa daratan, apalagi bekal pengetahuan agamanya sangat minim. Lupa akan kehidupan dunia yang sesungguhnya Sesungguhnya kita harus menyadari bahwa sebenarnya tidak akan ada yang kekal dalam kehidupan dunia ini, apalagi yang namanya harta benda, mungkin saja hari ini kita kaya, kita bisa memenuhi apa yang kita inginkan dengan mudah dan tampa pikir panjang, tapi kita tidak bisa menjamin entah hari esok, minggu depan, bulan depan, atau tahun yang akan datang kita akan jatuh miskin dan akan serba sulit dalam memenuhi segala kebutuhan kita. Allah SWT berfirman dalam surah al Imran ayat 41:……dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…… Lupa akan bekal perjalanan hari esok (hari akhirat) Sudahkah kita bernfikir tentang bekal apa yang sepantasnya kita bawa menuju kepada-Nya nanti?....dengan suka berfoya-foya terkadang kita akan lupa apa yang sebenarnya yang harus kita siapkan didunia ini untuk menuju hari esok. Sudahkah kita mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya hingga kita tidak akan kehabisan ditengah jalan nanti, kalau belum mengapa kita tidak memulainya dari sekarang?..... Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak boleh putus asa atau bahkan lupa untuk mencari penawar serta obat dari penyakit ini sebab kita tahu bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, demikian pula tentunya dengan penyakit Israf ini, dan diantara obat tersebut selain tentunya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan sebab-sebab diatas, serta dengan cara mencari obat-obat yang lain, dan diantara obat-obat yang lain itu adalah: 1. Berfikir tentang konsekwensi yang akan ditimbulkan oleh penyakit Israf. Sebab dengan perfikir kita bisa mengetahui apa pekerjaan yang akan kita lakukan itu berakibat baik atau buruk, tentunya untuk kita serta untuk orang lain. 2. Berusaha mengekang hawa nafsu dari segala keinginan yang berlebihan atau sesuatu yang kurang bermanfaat, dengan cara sering solat malam, puasa sunnah, memperbanyak sedekah, membantu pekerjaan orang lain serta meringankan bebannya. 3. Sering membaca sunnaah-sunnah Nabi SAW dan sejarah Beliau, sebab dengan membaca sunnaah-sunnahnya kita akan tahu betapa banyak sunnah-sunnah Nabi SAW yang mengandung peringatan tentang bahaya penyakit Israf, dan bagaimana Beliau serta keluarganya berusaha mengekang hawa nafsu dari hal-hal yang berlebihan. Sebuah riwayat menyatakan bahwa yang paling baik dan memang sepantasnya kita membagi porsi dalam perut kita menjadi tiga bagian, satu bagian untuk makanan, satu bagian untuk minuman dan yang satu bagian lagi untuk hawa atau untuk bernafas. Kita sering kali melihat manusia yang jika makan dan minum sangat berlebihan hingga selesai makan tidak bisa berdiri apalagi berjalan, dan terutama hal ini sering terjadi disaat buka puasa. 4. Menengok kembali akan kehidupan para sahabat, salafussoleh, para mujahid dan ulama. Dalam kehidupan mereka, mereka selalu hidup dalam kesederhanaan dan mereka tidak pernah mencari harta kecuali untuk tujuan akheratnya. Pernah suatu hari sahabat Salman al Farisi menemui khalifah Abu Bakar Assidik yang pada saat itu beliau (Abu Bakar Assidik) sedang sakit, berkatalah Salman kepada beliau: Wahai Khalifah Rasulullah SAW berilah aku wasiat sebelum anda meninggal, maka Abu Bakar Assidik berkata kepada Salman "Sesungguhnya Allah SWT telah membuka pintu rizki didunia untuk kalian semua, maka janganlah engkau pernah mengambilnya kecuali rizki yang bisa menyampaikan engkau keakhirat nanti. 5. Menjauhkan diri dari teman yang mempunyai sifat boros dan berusaha membiasakan hal-hal yang tepenting dalam memenuhi kebutuhan jiwa dan raga. 6. Bergaul dengan teman-teman yang hemat (bukan pelit) yang mereka tidak terlalu terpengaruh dengan silaunya kehidupan dunia, dan yang hanya mengejar dunia demi meninggikan islam dan untuk tujuan akherat. Teman yang bisa memelihara harta, kehormatan dan teman yang tahu akan pentingnya sebuah pengorbanan. 7. Bersungguh-sungguh dalam membentuk atau membina keluarga yang bisa menjauhkan diri dari penyakit Israf Sebab dengan bersungu-sungguh dalam hal yang demikian dapat mengantarkan keluarga sadar dan mengerti akan jalan yang sebenarnya harus ditempuh serta memberikan gambaran tentang kehidupan dunia yang penuh perjuangan dengan segala rintangannya. 8. Selalu berfikir akan kenyataan kehidupan manusia pada umumnya dan kehidupan seorang muslim pada khususnya. Sebab yang demikian dapat mengantarkan kita kepada menjauhi sifat Israf dan bahkan dapat menyadarkan kita akan kenikmatan serta kelezatan dunia yang hanya bersifat sementara. 9. Senantiasa mengingat mati dan setelahnya, dan betapa dahsyatnya akan keadaan hari akhirat nanti, hingga kita bisa mempersiapkan bekal untuk hari nanti. 10. Mengingat akan jalan dan tujuan yang sebenarnya harus kita tempuh serta mencapai akan tujuan tersebut, dan segala rintangannya. Karena yang demikian membuat kita sadar bahwa bekal yang sebenarnya adalah bukan dengan cara hidup mewah dan berfoya-foya, tapi dengan cara meneguhkan hati kita dan berusaha mengekang hawa nafsu dari hal-hal yang berlebihan.

Allah SWT berfirman dalam surah al Isra' ayat 27 "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudaranya Syaitan dan Syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya" Allha SWT juga berfirmana dalam surah al A'raaf ayat 31 "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan" Israf adalah merupakan salah satu penyakit hati yang bisa melanda siapa saja dia tidak pernah membedakan antara orang kaya atau orang miskin, tua atau muda, pelajar atau pegawai, tetapi penyakit ini kebanyakan menimpa orang-orang kaya sebab orang-orang kaya sangat berpeluang untuk melakukan hal-hal yang ia inginkan tampa berpikir panjang terlebih dahulu. Sebenarnya apa sih penyakit Israf itu? Israf secara harfiyahnya adalah boros atau melebihi batas kebiasaan, atau bisa juga diartikan dengan melakukan segala sesuatu yang duiluar kemampuan. Israf ini bisa saja dalam hal makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan serta gaya hidup lainnya. Penyakit ini sangat besar pengaruh negatif nya bagi jiwa seeorang lebih-lebih jiwa seorang mu'min, yang seyogyanya mencontoh dari kehidupan Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, salafussoleh serta para ulama. Diantara pengaruh Israf yang sangat berbahaya adalah bisa dibenci oleh Allah SWT, bisa menjadi teman Syaitan sesuai dengan dua firman Allah SWT diatas, bisa jatuh keperbuatan haram, bisa mematikan pikiran, bisa menimbulkan berbagai penyakit di badan, kurang peduli pada sesama dan lain sebagainya. Tetapi kenapa seseorang itu bisa dihinggapi penyakit Israf atau dengan kata lain apa yang dapat menyebabkan seseorang ditimpa penyakit Israf? Diantara sebab-sebab penyakit Israf adalah Hidup ditengah-tengah keluarga yang suka bermewah-mewah Keluarga merupakan sekolah pertama yang kita kenal, dan sekolah itu sangat perpengaruh besar untuk mencetak jiwa kita. Pengaruh teman dan pergaulan sehari-hari Terkadang kebanyakan manusia sering kali mencontoh akhlak teman-teman sepergaulannya, apalagi teman itu orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Memperturutkan hawa nafsu Manusia yang tak dapat menguasai hawa nafsunya sering kali terjerumus kedalam hal-hal yang kurang terpuji. Pengaruh anak dan istri/suami Anak dan isrti/suami merupakan cobaan yang Allah SWT berikan kepada kita, sebab terkadang kita ingin hidup sederhana, namun karena sifat dasar dari seorang istri/suami yang pemboros maka sering kali kita terikut dengan sifat itu oleh karena hanya ingin menyenangkan hati si istri atau takut kepada suami (jika suami yang punya sifat Israf). Kaya mendadak Seseorang yang dahulunya hidup sengsara dan serba kekurangan, namun tiba-tiba Allah SWT menganugrahkan kepadanya rizki yang banyak, kehidupan yang melimpah, sering kali akan lupa daratan, apalagi bekal pengetahuan agamanya sangat minim. Lupa akan kehidupan dunia yang sesungguhnya Sesungguhnya kita harus menyadari bahwa sebenarnya tidak akan ada yang kekal dalam kehidupan dunia ini, apalagi yang namanya harta benda, mungkin saja hari ini kita kaya, kita bisa memenuhi apa yang kita inginkan dengan mudah dan tampa pikir panjang, tapi kita tidak bisa menjamin entah hari esok, minggu depan, bulan depan, atau tahun yang akan datang kita akan jatuh miskin dan akan serba sulit dalam memenuhi segala kebutuhan kita. Allah SWT berfirman dalam surah al Imran ayat 41:……dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…… Lupa akan bekal perjalanan hari esok (hari akhirat) Sudahkah kita bernfikir tentang bekal apa yang sepantasnya kita bawa menuju kepada-Nya nanti?....dengan suka berfoya-foya terkadang kita akan lupa apa yang sebenarnya yang harus kita siapkan didunia ini untuk menuju hari esok. Sudahkah kita mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya hingga kita tidak akan kehabisan ditengah jalan nanti, kalau belum mengapa kita tidak memulainya dari sekarang?..... Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak boleh putus asa atau bahkan lupa untuk mencari penawar serta obat dari penyakit ini sebab kita tahu bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, demikian pula tentunya dengan penyakit Israf ini, dan diantara obat tersebut selain tentunya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan sebab-sebab diatas, serta dengan cara mencari obat-obat yang lain, dan diantara obat-obat yang lain itu adalah: 1. Berfikir tentang konsekwensi yang akan ditimbulkan oleh penyakit Israf. Sebab dengan perfikir kita bisa mengetahui apa pekerjaan yang akan kita lakukan itu berakibat baik atau buruk, tentunya untuk kita serta untuk orang lain. 2. Berusaha mengekang hawa nafsu dari segala keinginan yang berlebihan atau sesuatu yang kurang bermanfaat, dengan cara sering solat malam, puasa sunnah, memperbanyak sedekah, membantu pekerjaan orang lain serta meringankan bebannya. 3. Sering membaca sunnaah-sunnah Nabi SAW dan sejarah Beliau, sebab dengan membaca sunnaah-sunnahnya kita akan tahu betapa banyak sunnah-sunnah Nabi SAW yang mengandung peringatan tentang bahaya penyakit Israf, dan bagaimana Beliau serta keluarganya berusaha mengekang hawa nafsu dari hal-hal yang berlebihan. Sebuah riwayat menyatakan bahwa yang paling baik dan memang sepantasnya kita membagi porsi dalam perut kita menjadi tiga bagian, satu bagian untuk makanan, satu bagian untuk minuman dan yang satu bagian lagi untuk hawa atau untuk bernafas. Kita sering kali melihat manusia yang jika makan dan minum sangat berlebihan hingga selesai makan tidak bisa berdiri apalagi berjalan, dan terutama hal ini sering terjadi disaat buka puasa. 4. Menengok kembali akan kehidupan para sahabat, salafussoleh, para mujahid dan ulama. Dalam kehidupan mereka, mereka selalu hidup dalam kesederhanaan dan mereka tidak pernah mencari harta kecuali untuk tujuan akheratnya. Pernah suatu hari sahabat Salman al Farisi menemui khalifah Abu Bakar Assidik yang pada saat itu beliau (Abu Bakar Assidik) sedang sakit, berkatalah Salman kepada beliau: Wahai Khalifah Rasulullah SAW berilah aku wasiat sebelum anda meninggal, maka Abu Bakar Assidik berkata kepada Salman "Sesungguhnya Allah SWT telah membuka pintu rizki didunia untuk kalian semua, maka janganlah engkau pernah mengambilnya kecuali rizki yang bisa menyampaikan engkau keakhirat nanti. 5. Menjauhkan diri dari teman yang mempunyai sifat boros dan berusaha membiasakan hal-hal yang tepenting dalam memenuhi kebutuhan jiwa dan raga. 6. Bergaul dengan teman-teman yang hemat (bukan pelit) yang mereka tidak terlalu terpengaruh dengan silaunya kehidupan dunia, dan yang hanya mengejar dunia demi meninggikan islam dan untuk tujuan akherat. Teman yang bisa memelihara harta, kehormatan dan teman yang tahu akan pentingnya sebuah pengorbanan. 7. Bersungguh-sungguh dalam membentuk atau membina keluarga yang bisa menjauhkan diri dari penyakit Israf Sebab dengan bersungu-sungguh dalam hal yang demikian dapat mengantarkan keluarga sadar dan mengerti akan jalan yang sebenarnya harus ditempuh serta memberikan gambaran tentang kehidupan dunia yang penuh perjuangan dengan segala rintangannya. 8. Selalu berfikir akan kenyataan kehidupan manusia pada umumnya dan kehidupan seorang muslim pada khususnya. Sebab yang demikian dapat mengantarkan kita kepada menjauhi sifat Israf dan bahkan dapat menyadarkan kita akan kenikmatan serta kelezatan dunia yang hanya bersifat sementara. 9. Senantiasa mengingat mati dan setelahnya, dan betapa dahsyatnya akan keadaan hari akhirat nanti, hingga kita bisa mempersiapkan bekal untuk hari nanti. 10. Mengingat akan jalan dan tujuan yang sebenarnya harus kita tempuh serta mencapai akan tujuan tersebut, dan segala rintangannya. Karena yang demikian membuat kita sadar bahwa bekal yang sebenarnya adalah bukan dengan cara hidup mewah dan berfoya-foya, tapi dengan cara meneguhkan hati kita dan berusaha mengekang hawa nafsu dari hal-hal yang berlebihan.

0 komentar:

Posting Komentar

© 2009 - Khair syuhada' & friska syahidah | Free Blogger Template designed by Choen

Home | Top